Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatat kinerja positif selama semester pertama tahun 2025 dengan keberhasilan dalam fokus pada penghimpunan dana murah, atau yang dikenal dengan istilah CASA. Strategi ini dianggap sebagai kunci untuk mempertahankan biaya dana tetap efisien dan untuk memperbesar profitabilitas perusahaan di masa depan.
Dalam sesi Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengungkapkan bahwa pertumbuhan dana murah perusahaan mengalami peningkatan yang signifikan, terutama melalui optimalisasi transaksi perbankan. Dengan dominasi CASA yang semakin tinggi, biaya dana atau Cost of Fund (CoF) BRI dapat ditekan untuk mendukung profitabilitas jangka panjang yang lebih baik.
Hingga Juni 2025, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tumbuh sebesar 6,7% year on year (yoy) menjadi Rp1.482,12 triliun. Dari jumlah tersebut, CASA mendominasi sebesar 65,5%, naik 10,6% yoy.
Pertumbuhan ini sebagian besar disebabkan oleh perkembangan ekosistem digital BRI. BRImo mencatat adanya 42,7 juta pengguna, yang mengalami peningkatan sebesar 21,2% yoy, dengan volume transaksi yang meningkat sebesar 25,5% yoy menjadi Rp3.231,7 triliun. Di sisi merchant, penjualan melalui BRI juga naik 27,2% yoy menjadi Rp105,5 triliun, dengan total transaksi yang mencapai 308 juta, tumbuh sebesar 50,2%.
Kinerja QRIS BRI juga mencatat pertumbuhan yang signifikan, dengan volume transaksi yang naik 142,9% yoy menjadi Rp37,2 triliun, dan jumlah transaksi yang meningkat 162,5% yoy menjadi 313,7 juta.
Hery menyatakan bahwa prestasi ini menegaskan bahwa transformasi digital BRI tidak hanya memperkuat basis dana murah, tetapi juga memperluas ekosistem pembayaran digital yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Selain itu, tren penurunan suku bunga sejak awal tahun 2025 juga turut mendukung strategi ini. Dengan penurunan BI Rate menjadi 5% per Agustus 2025 dan penurunan bunga antar bank menjadi 4,68%, ruang ekspansi kredit semakin terbuka.
Penurunan suku bunga tersebut juga berdampak positif pada biaya dana perbankan, mendukung efisiensi dan membuka peluang untuk ekspansi kredit.