Home Berita Operasi ‘Bendera Proletar Palsu’ dan Kebohongan Kaum Kapitalis Barat

Operasi ‘Bendera Proletar Palsu’ dan Kebohongan Kaum Kapitalis Barat

0

Metode Kapitalis Barat (AS) Kontemporer

AS sedang mengambil langkah revolusioner untuk mempertahankan dominasinya di dunia, menghadapi tantangan dari kapitalisme negara seperti Tiongkok dan nasionalisme populis di dalam negeri seperti yang diusung oleh Trump. Meskipun metodenya berbeda dari Lenin, terdapat pola persamaan yang menarik.

Basis Ideologi

Lenin berlandaskan pada sosialisme ilmiah, sementara AS kini mengusung ideologi kapitalisme liberal-demokratik dengan narasi “global governance” yang menekankan demokrasi, HAM, kebebasan pasar, dan keterbukaan. Namun, di balik narasi ini, tujuan utamanya tetap menjaga dominasi dolar AS, teknologi, dan rantai pasok global.

Aktor Penggerak

Sementara Lenin mengandalkan partai pelopor seperti Bolsheviki, AS melibatkan koalisi kapital transaksional yang terdiri dari Wall Street, Silicon Valley, lembaga keuangan internasional (IMF, World Bank), serta jaringan NGO dan media global. Meskipun bukan partai tunggal, mereka bekerja secara bersama-sama dengan tersusun rapi.

Target Mobilisasi

Lenin memobilisasi proletar Rusia, sedangkan AS mengarahkan perjuangannya kepada kelas menengah global, termasuk pendidikan urban, aktivis NGO, dan kelompok liberal di negara berkembang, serta elit kosmopolitan yang diuntungkan dari globalisasi. Di dalam negeri, AS juga sedang menggalang dukungan dari kelas menengah progresif untuk melawan populisme Trump, dengan berbagai isu seperti gender, ras, perubahan iklim, dan anti-fasis.

Metode Perjuangan

Lenin menggunakan revolusi bersenjata dan pengambilalihan negara, sedangkan AS mengadopsi revolusi lunak melalui ekonomi dengan cara seperti sanksi, tarif, mengurangi ketergantungan pada Tiongkok dalam rantai pasok, serta mendominasi teknologi seperti chip, AI, dan 5G. AS juga memanfaatkan budaya dan media untuk memperkuat narasi anti-otoritarianisme (terhadap Tiongkok) dan anti-fasisme (terhadap Trumpisme), serta mendukung gerakan HAM, demokrasi, kesetaraan gender, dan lingkungan sebagai “kuda troya” dalam politik luar negeri.

Slogan dan Narasi

Jika slogan Lenin adalah “Tanah, Roti, Perdamaian”, AS menggunakan slogan seperti “Demokrasi vs Otoritarianisme”, “Keadilan Iklim”, “Pertumbuhan Inklusif”, dan “Menjaga Tata Hukum Berbasis Aturan”. Slogan-slogan ini bersifat universal, mudah diterima, dan digunakan sebagai legitimasi untuk melawan musuh geopolitik.

Institusionalisasi

Lenin mendirikan Soviet, Cheka, dan melakukan nasionalisasi, sementara AS memperkuat institusi global seperti WTO, IMF, NATO, agensi PBB, tata kelola swasta (big tech, lembaga rating, sistem SWIFT), serta pangkalan militer di seluruh dunia. Semua ini bertujuan untuk mengukuhkan sistem kapitalisme liberal global.

Source link

Exit mobile version