Kolaborasi lintas sektor menjadi landasan operasional kampanye ini. BGN menggandeng Kementerian Kesehatan untuk pedoman teknis.
Lalu, BGN juga bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan untuk integrasi ke sekolah, serta bermitra dengan pemerintah daerah untuk memastikan suplai lokal dan infrastruktur penunjang seperti air bersih dan sanitasi.
Pendekatan ini mengakui bahwa gizi seimbang tak bisa dicapai hanya lewat makanan tapi juga lingkungan dan akses layanan kesehatan juga menentukan hasil jangka panjang.
Meski semangat dan desain program kuat, tantangan tetap ada. Keterbatasan anggaran di level daerah, disparitas akses pangan bergizi, dan kebutuhan melatih sumber daya manusia lokal (kader posyandu, juru masak SPPG, guru) agar kualitas penyajian dan edukasi terjaga. BGN menyadari hal ini dan menaruh perhatian pada pembangunan kapabilitas lokal, sebuah investasi agar program dapat bertahan ketika pendamping eksternal berkurang.

