Home Berita Politisi Golkar Terus Meningatkan Konstituennya Tentang Bahaya Investasi Bodong

Politisi Golkar Terus Meningatkan Konstituennya Tentang Bahaya Investasi Bodong

0

Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, terus mengingatkan masyarakat, terutama konstituennya di Probolinggo dan Pasuruan, Jawa Timur, agar tidak mudah terbujuk oleh tawaran investasi ilegal yang menjanjikan keuntungan berlipat. Menurut Misbakhun, cara paling mudah untuk mengenali investasi ilegal adalah dengan merujuk pada daftar Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Saat ini kita dipermudah dengan kemajuan era digital, sehingga kita perlu memperkuat pemahaman dan pengetahuan agar tidak menjadi korban dari investasi ilegal. Ingat, investasi legal hanya yang terdaftar di OJK,” ujar Misbakhun, Sabtu (4/11/2023).

Belum lama ini, Misbakhun menyelenggarakan kegiatan literasi keuangan bagi konstituennya di Daerah Pemilihan II Jawa Timur (Jatim). Dengan bekerja sama dengan OJK, wakil rakyat di Komisi Keuangan dan Perbankan DPR tersebut menggelar penyuluhan dengan tema “Bahaya Investasi Ilegal” di Matekan (Kabupaten Probolinggo), Kanigaran (Kota Probolinggo), dan Grati (Kabupaten Pasuruan).

Misbakhun, di hadapan ratusan konstituennya di ketiga lokasi tersebut, menyatakan bahwa saat ini banyak tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan yang sangat besar. Namun, belakangan ini juga banyak terungkap tentang penyedia jasa investasi keuangan yang malah membawa kabur uang masyarakat.

Wakil rakyat asal Pasuruan itu mencontohkan beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi ilegal, seperti “pohon uang”, aplikasi robot, dan judi dengan berkedok investasi. Misbakhun menjelaskan bahwa para korban investasi ilegal mudah terjebak karena kurangnya pengetahuan. Oleh karena itu, ia mendorong masyarakat untuk meningkatkan literasi keuangan dan digital demi menghindari penipuan investasi.

Selain itu, sebagai Sekjen Depinas Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Misbakhun juga meminta konstituennya di Probolinggo dan Pasuruan untuk tetap waspada demi menghindari investasi ilegal.

“Sudah sulit mencari uang, setelah menemukan investasi ilegal, uang mereka dihabiskan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” ucap Misbakhun.

Exit mobile version