Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY, mengungkapkan bahwa dirinya masih merasakan duka yang mendalam akibat tsunami yang terjadi di Aceh 19 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 26 Desember 2004. Saat itu, SBY baru menjabat sebagai kepala negara selama dua bulan.
“Saya kira kita masih merasakan duka, nestapa, kesedihan, kehilangan, dan barangkali syok,” ujar SBY dalam acara memperingati 19 tahun tsunami Aceh di Banda Aceh, pada hari Selasa (26/12/2023).
SBY juga mengungkapkan bahwa pada saat tragedi tersebut terjadi, dirinya sedang berada di Papua, ujung Timur Indonesia, sementara musibah terjadi di ujung Barat Tanah Air.
Dengan keterbatasan waktu, SBY langsung mengambil sikap dengan menggelar sidang kabinet darurat di Jayapura, Papua. “Baru dua bulan saya mengemban amanah (menjadi Presiden) ketika musibah ini diberitakan. Saya sedang berkunjung ke Papua. Malam harinya saya gelar sidang kabinet darurat di Jayapura, untuk segera mengambil langkah cepat, mengatasi keadaan, menyelamatkan jiwa yang masih bisa diselamatkan,” kata SBY.