PT Toyota Astra Motor berkomitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah terkait wacana mobil rakyat dengan harga di bawah Rp 250 juta. Menurut Anton Jimmy, Direktur Pemasaran PT TAM, Toyota akan memberikan dukungan penuh terhadap rencana tersebut yang diungkapkan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang pada tahun 2021.
Anton mengatakan bahwa skema PPnBM yang diterapkan sebelumnya telah berhasil meningkatkan pasar secara signifikan. Meskipun tidak ada PPnBM, namun secara keseluruhan pajak yang diterima oleh pemerintah tetap akan meningkat, yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap pajak daerah, pendapatan, dan peningkatan lapangan kerja.
Mobil dengan harga di bawah Rp 250 juta saat ini dijadikan sebagai mobil kelas menengah dan banyak diminati oleh konsumen. Anton menjelaskan perbedaan antara mobil di bawah Rp 250 juta dengan mobil LCGC. LCGC didasarkan pada emisi dan konsumsi bahan bakar, sedangkan mobil rakyat ini didasarkan pada harga yang terjangkau oleh masyarakat.
Anton juga menyebutkan contoh model mobil seperti Toyota Avanza yang saat ini memiliki harga di rentang Rp 250 jutaan, sedangkan untuk mobil LCGC seperti Toyota Calya dijual dengan harga di bawah Rp 200 juta.
Wacana mobil rakyat dengan harga di bawah Rp 250 juta sebenarnya telah disampaikan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang sejak tahun 2021. Agus percaya bahwa mobil dengan harga tersebut bukan lagi merupakan barang mewah, melainkan kebutuhan masyarakat. Dia juga menekankan pentingnya insentif pada mobil dengan harga tersebut sebagai stimulus untuk meningkatkan penjualan otomotif di Indonesia.
Syarat untuk mendapatkan insentif pada mobil dengan harga di bawah Rp 250 juta antara lain adalah tingkat komponen dalam negeri mencapai 80%, mesin di bawah 1.500 cc dan berpotensi untuk diekspor, serta mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan adanya wacana ini, diharapkan pasar otomotif di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
