Liputan6.com, Jakarta – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Marsudi Syuhud mengajak semua pihak untuk menerima hasil rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) 2024 dengan rahmat dan kasih sayang.
Hal ini disampaikan oleh kiai Marsudi dalam deklarasi tokoh-tokoh agama di Indonesia yang tergabung dalam Forum Peduli Indonesia Damai, Jumat (22/3/2024).
Kiai Marsudi menjelaskan, sesungguhnya manusia dalam melaksanakan kegiatan, program, keinginan dan kemauan apa saja akan muncul perasaan menerima atau belum bisa menerima.
Hal ini termasuk dalam konteks hasil rekapitulasi suara oleh KPU mengenai hasil pemilhan legislatif dan presiden yang telah digelar beberapa waktu lalu. Kiai Marsudi menegaskan, apabila hal itu dapat diterima, maka seharusnya dapat memihak semuanya tanpa melihat permusuhan. Tetapi melihatnya dengan sesuatu yang rahmat dan kasih sayang.
“Ketika melihatnya dengan rahmat dan kasih sayang, maka dunia ini akan bersinar dengan kedamaian. Dan dunia ini akan dipenuhi dengan kegembiraan, kesenangan, dan orang-orang akan mempunyai kondisi yang menyenangkan,” kata kiai Marsudi.
Kiai Marsudi menambahkan, hal itu juga tidak boleh ada jarak karena berbeda organisasi, agama, dan partai karena semuanya adalah bangsa Indonesia.
Kiai Marsudi menuturkan, hal itu juga harus ditampilkan dengan kegembiraan kepada siapa saja. “Maka orang-orang akan mendapatkan berkah yang terus berputar, kalau sudah senang, bangsa Indonesia ekonominya akan tumbuh, pekerjaan akan dimudahkan, dan rencana-rencana akan berjalan,” jelasnya.
Bagi yang belum menerimanya, kiai Marsudi berpesan agar dapat dipikirkan untuk menemukan jalannya.
Dalam konteks pemilu dan pilpres, kiai Marsudi berharap, yang belum menerima hasilnya dapat menyelesaikannya melalui Mahkamah Konstitusi (MK).
“Maka yang belum bisa menerima ini pintunya masih ada. Pintunya masih ada di pengadilan MK. Mudah-mudahan mendapatkan sesuatu yang dapat diterima bersama-bersama,” tegasnya.