Liputan6.com, Jakarta Perempuan yang menjalani operasi kanker payudara kerap dihadapkan dengan masalah baru yakni menurunnya rasa percaya diri.
Kehilangan payudara usai operasi dapat mengubah penampilan dan memicu dampak psikologis bagi pasien.
“Dampak psikologis akibat kehilangan payudara sering kali lebih berat dibandingkan aspek medisnya sendiri,” kata dokter spesialis bedah plastik di RS Siloam Lippo Village, Tangerang, Sweety Pribadi, mengutip keterangan pers, Kamis (13/2/2025).
Maka dari itu, inovasi terus berkembang untuk membuat pasien tidak hanya mendapatkan harapan hidup tapi juga kualitas hidup yang lebih baik.
Salah satu inovasi medis yang berkembang untuk menangani kanker payudara dengan tetap menjaga kualitas hidup pasien adalah bedah onkoplastik. Ini adalah pendekatan modern dalam operasi kanker payudara, yang tidak hanya berfokus pada pengangkatan tumor tetapi juga mempertahankan bentuk alami payudara melalui teknik rekonstruksi.
Pasien kanker payudara umumnya memiliki dua opsi bedah utama, yaitu mastektomi (yang melibatkan pengangkatan seluruh payudara) dan lumpektomi (yang hanya mengangkat sebagian jaringan yang terkena kanker). Namun, kini tersedia pendekatan bedah onkoplastik, yang menawarkan solusi lebih seimbang antara pengobatan dan estetika.
Bedah konservasi payudara onkoplastik (Oncoplastic Breast-Conserving Surgery/OBCS) merupakan teknik yang menggabungkan prinsip bedah onkologi dan bedah plastik dalam satu prosedur.
Omega 3 ternyata punya manfaat yang banyak untuk tubuh. Salah satunya dapat kurangi risiko kanker payudara.